KPU Kabupaten Pamekasan mengikuti Rapat KErja Teknis Sosialisasi Pendidikan Pemilih Zona III
Jakarta - kab-pamekasan.kpu.go.id - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pamekasan turut hadir dalam kegiatan Rapat Kerja (Raker) Teknis Sosialisasi Pendidikan Pemilih untuk Zona III yang diselenggarakan oleh KPU RI di Hotel Grand Mercure Harmoni Jakarta, Rabu-Jumat (2-4 Agustus 2023).
Raker berlangsung selama 3 hari tersebut dihadiri 376 peserta yang terdiri dari 11 Provinsi dan 183 Satker Kab/Kota. Rakernis diikuti oleh Anggota KPU Provinsi/KIP Aceh, Kab/Kota Divisi Sosdiklih, Parmas dan SDM, Kabag dan Kasubag Teknis, Sosdiklih dan Parmas. Turut hadir perwakilan dari KPU Kabupaten Pamekasan, Divisi Sosdiklih, Parmas dan SDM Fathor Rachman dan Kasubag Tekmas Dita Melavianty.
Kegiatan dibuka oleh Ketua KPU RI, Hasyim Asy’ari, dalam sambutan pembukaan Hasyim Asy’ari menyampaikan pentingnya metode sosialisasi dipahami oleh seluruh penyelenggara. Hasyim juga menyinggung tentang tingginya angka partisipasi dalam Pemilu 2019 serta Pemilihan 2020 dalam situasi covid. Pemilu 2019 angka partisipasi masyarakatnya melampai target nasional, sementara dalam Pemilihan 2020 dalam situasi covid, angkanya dibawah angka target nasional.
“Berbicara sosialisasi pendidikan pemilu, ada hal-hal penting yang harus diperhatikan, harus ada pesan kepemiluan yang disampaikan, siapa kelompok audiens yang menerima, metode apa yang harus digunakan, strategi apa yang akan dibuat, misalkan perkotaan dengan pedesaan harus dipilah-pilah agar pesan kepemiluan tersampaikan juga”, terangnya.
August Mellazt, Ketua Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat KPU RI, dalam arahannya menyampaikan tingkat partisipasi yang perlu ditingkatkan, dimana target nasional 77,5%, yakin di Pemilu 2024 nanti lebih dari itu. Asalkan dengan menggeber, memaksimalkan, dan harus dilaksanakan dengan konsisten dalam sosialisasi pendidikan pemilih.
“Berbicara KPU dalam Indeks Partisipasi Pemilu, selain dari konteks pemilu sebagai integrasi bangsa, akan tetapi KPU juga menjadi pusat pendidikan pemilu. Dengan menjaga kualitas dan kuantitas data, konsep, metodologi, variabel juga”, ucap August.
Afiffudin, Ketua Divisi Hukum dan Pengawasan KPU RI dalam arahannya menyampaikan menelisik pemilu di 2014, KPU dalam membangun program advokasi kaum disabilitas dan memperkuat media centernya. Dari kedua program tersebut tentunya tidak lepas dari sebuah Sosdiklih dan partisipasi masyarakat.
“Dan berbicara pada parmas ini, juga membangun sebuah kesan, utamakan strategi sosialisasinya, memposting setiap tahapan apapun dan mempunyai target tentunya. Jajaran kita, hingga sampai badan adhoc masing-masing kab/kota, jangan lupa follow semua akun medsos misalnya,” kata Afif.
Bernad Dermawan Sutrisno, Sekretaris Jenderal KPU RI, dalam arahannya menyampaikan dalam penganggaran Sosdiklih Parmas ini penganggarannya masih didiskusikan dengan pimpinan yang lain.
“Dimana dalam sosialisasi itu menjadi urusan utama dan sebagai teras KPU. Lebih lanjut tentang kirab pemilu tahun 2024, dimana menjadi bagian dari sosialisasi dan pengaruhnya besar dalam indeks partisipasi pemilu”, ungkapnya.